SANGATTA,Suara Kutim.com (21/8)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kutai Timur (Kutim) fokus untuk meningkatkan peningkatan kualitas pendidikan untuk level sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD).
Persiapan dilakukan seirama dengan rencana pengambil alihan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajatnya oleh Pemerintah Provinsi Kaltim sesuai amanat Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Iman Hidayat – Kadis Dikbud, menyebutkan berbeda tahun anggaran sebelumnya Disdikbud lebih mengutamakan peningkatan kualitas pendidikan level teratas SMA dan SMK namun fokus peningkatan kualitas bagi SMP dan SD.
Disebutkan, saat ini di Kutim terdapat 78 SMP, 200 SD dan 44 SLTA di Kutim Disebutkan, awal tahun 2015 pembangunan untuk SMP mulai dilaksanakan dan segera menyusul pembangunan bagi SD. “Ini demi peningkatan mutu dan akreditasi bagi SD dan SMP,” teran Iman Hidayat.
Terhadap anggaran, ditegaskan ada peningkatan anggaran walaupun secara total kurang lebih sama dengan tahun 2014. “Presentase peningkatan porsi bagi SMP dan SD, dari anggaran Rp179 miliar a untuk SD dan SMP mendapat porsi Rp130 miliar sementara SMA mendapatkan RP 46 miliar,” beber Iman.
Manun ia mengakui, tidak secara langsung melepaskan tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pendidikan bagi SMA dan SMK dipastikan pada anggaran tahun 2016 porsi anggaran bagi SMA dan SMK diperkecil lagi.
Lebih jauh Iman menyebutkan SKPDNya tidak bisa serta merta langsung melepas tanggung jawab terhadap SMA dan SMK. Terlebih hingga tahun 2017 nanti, Pemprov Kaltim sendiri mengaku masih belum mampu mengambil alih SMA dan SMK sesuai amanat Undang-undang 23 tersebut.
Jika Pemprov ingin mengambil alih SMA dan SMK, ujar Iman, untuk Kutim dana yang disiapkan sebesar Rp177 miliar belum kabupaten dan kota lainnya di Kaltim. “Perkiraan saya tahun depan Disdik Kutim masih akan menganggarkan untuk biaya operasional dan pembangunan SMA dan SMK di Kutai Timur sebagai bentuk antisipasi,” tanda Iman Hidayat.(SK-02/SK-13)