SANGATTA (22/4-2017)
Kesehatan menjadi barang mahal di Desa Saka dan Mandu Pantai Sejahtera (MPS) Sangkulirang, karenanya ketika tim kesehatan TMMD 98 Tahun 2017 membuka pengobatan, warga kedua desa antusias memeriksakan kesehatannya.
Warga yang datang memeriksakan kesehatannnya datang tak mengenal waktu, terlebih di malam hari. “Puluhan warga masyarakat datang memeriksakan kesehatannya, sesuai dengan diagnose rata-rata gangguan kesehatan yang dialami warga yakni batuk, demam dan tekanan darah tinggi,” terang Serma Inf Misnan.
Seraya menggunakan tangannya, Serma Misnan benar-benar piawai saat memberikan pemeriksaan kesehatan masyarakat meski lokasi praktiknya menggunakan rumah masyarakat. Bagi Desa Saka dan Mandu Sejahtera Pantai, memeriksakan kesehatan dan berobat yang tepat “barang langka” pasalnya tidak ada Puskesmas. “Kalau sakit parah, baru ke Sangkulirang jika tidak ya menggunakan obat warung seperti obat batuk yang dijual bebas, atau pesan dengan warga yang kebetulan ke Sangkulirang,” kata Sahar (45) warga Saka.
Ditemani Serda Inf Agus, pemeriksaan kesehatan warga berlangsung hingga tengah malam namun kecerian dan kebersamaan antara prajurit TNI peserta TMMD 98 dengan tampak terlihat karena disela-sela pemeriksaan kesehatan, warga juga bercengkrama dengan prajurit.
Berbagai cerita diungkapkan warga yang berada di tepi Selat Makassar ini, termasuk masa-masa kelam mereka ketika belum adanya jalan. Warga kedua desa bersyukur, karena TMMD 98 yang dimulai Rabu (5/4) lalu berhasil menembus keterisolasian antara Desa Saka dengan Desa Mandu Pantai Sejahtera . “Kami bangga dan salut dengan TNI dan Polri, berkat karya TMMD jalan antardesa kami sudah bisa dilewati, sehingga silahturahmi kami semakin kuat dengan warga lainnya,” ungkap Sahar yang mengaku sering menangis haru melihat aktifitas prajurit TNI dan Polri membuat badan jalan serta memberikan perhatian kepada masyarakat terutama kesehatan.(SK12)