Beranda hukum Soal Evaluasi TK2D Tidak Sesuai Tofuksi Peserta

Soal Evaluasi TK2D Tidak Sesuai Tofuksi Peserta

0
TK2D Pemkab Kutim saat mengikuti tes ulang

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (21/12)
tk2d-lamaSeleksi dan evaluasi terhadap Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Pedmkab Kutim yang tiba-tiba mencapai 6.030 orang dari laporan awal sekitar 5.300 orang, dinilai peserta tidak sesuai dengan tema kegiatan yakni evaluasi kerja.
Bahkan peserta yang harus berdesakan dalam suatu tempat menilai soal yang diberikan tidak sesuai tema yakni evaluasi. Menurut sejumlah peserta tingkat sarjana dan diploma tiga, mereka disodori dengan soal seperti mengikuti tes CPNS bukan melihat kemampuan kerja atau pengalaman kerja. “Kalau ingin mengetahui kemampuan dan mengukur kinerja TK2D akan tugasnya selama ini, seharusnya soal itu menyangkut apa tugas pokok dan fungsinya selama ini seperti bidang kesehatan maka soalnya seputar kesehatan, guru maka seputar pendidikan demikian seterusnya, bukan sama saja bahkan soal kelompok pagi sama dengan siang,” ujar sejumlah peserta seusai mengikuti tes dan evaluasi di Gedung Serba Guan Pemkab Kutim.
Ketua Forum Koordinasi TK2D (FK-TK2D) Kutim, Bahar Sikki ditemui seusai mengikuti tes dan seleksi menerangkan forum yang ia pimpin menyambut positif evaluasi yang dilakukan, namun harus dilakukan sebagai upaya pemetaan ulang TK2D sesuai kompetensi bidang keilmuan yang dimiliki seseorang dengan tugas yang selama ini diembannya. “Jika evaluasi ini dilakukan untuk melakukan rasionalisasi atau pengurangan tenaga TK2D yang ada sekarang maka sangat tidak bijak, kecuali memang yang fiktif dan tidak aktif secara nyata bukan absen,” sebutnya.
Kepada sejumlah wartawan, ia mengungkapkan jika tes yang untuk melakukan evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) serta beban kerja, seharusnya soal-soal yang disodorkan harus berkaitan dengan keilmuan dan tupoksi kerja TK2D di masing-masing dinas.
Pengamatannya, dari 100 soal pilihan ganda yang wajib diselesaikan oleh peserta tidak satupun soal yang relevansinya berkaitan dengan tupoksi kerja keseharian dan keilmuan TK2D. Soal yang disodorkan hanya merupakan pengetahuan dasar dan umum, serta wawasan kebangsaan yang tidak jauh berbeda dengan soal siswa SMA yang mengikuti Ujian Nasional (UN) atau tes CPNS. “Kalau yang sudah tahunan bekerja jangan harap bisa maksimal nilainya, jika diadu dengan TK2D yang baru lulus sekolah,” ungkap Bahar yang sehari-hari bertugas pada Bagian Humas Setkab Kutim.
Ia berharap, BKPP Kutim mengerti yang mengikuti tes dan evaluasi yang sehari-harinya mengabdi di bagian administrasi, guru dan tenaga lapangan di masing-masing SKPD, karenanya visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati saat ini beserta program-program kerjanya menjadi bagian dari soal yang diujikan namun kenyataannya tidak. “Bisa dipastikan tidak ada soal yang berkaitan dengan Kutai Timur karenannya FK-TK2D berpendapat tes yang digelar hanya formalitas untuk mengurangi TK2D yang ada,” sebut Bahar seraya menyebutkan apa hubungan soal bangunan pencakar langit tertinggi dunia dengan evaluasi TK2D demikian soal pertikaian antara Serbia dengan Krosia.(SK2/SK3/SK11)