Beranda politik DPRD Kutim Soroti Alokasi Belanja Tidak Terduga 2025, DPRD Tekan Pentingnya Fleksibilitas dan Akuntabilitas

Soroti Alokasi Belanja Tidak Terduga 2025, DPRD Tekan Pentingnya Fleksibilitas dan Akuntabilitas

0

Loading

Kutai Timur, Sangat – Anggota DPRD Kutai Timur, Hj. Mulyana, menyoroti alokasi anggaran untuk belanja tidak terduga dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Dengan jumlah Rp20 miliar, ia menyebutkan bahwa meskipun relatif kecil, anggaran ini memiliki peran strategis dalam menghadapi kemungkinan bencana atau keadaan darurat.

“Sebesar Rp.20 Miliar, relatif kecil, tetapi penting untuk menghadapi kemungkinan bencana atau keadaan darurat,” ungkapnya, Jumat (23/11/24)

Ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam penggunaan dana tersebut agar dapat segera dimanfaatkan ketika diperlukan. Namun, Hj. Mulyana juga mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap menjaga prinsip akuntabilitas dalam pengelolaannya.

“Pemerintah perlu memastikan fleksibilitas dalam penggunaan dana ini dengan tetap menjaga akuntabilitas,” tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya meminta agar pemerintah daerah memiliki prosedur yang jelas dan cepat dalam penyaluran dana darurat. Hal ini untuk memastikan respons yang efektif ketika terjadi situasi krisis, seperti banjir, kebakaran hutan, atau kebutuhan mendesak lainnya.

“Saya berharap pemerintah daerah juga melakukan simulasi atau penyusunan rencana kontingensi agar dana ini bisa digunakan dengan tepat sasaran dalam waktu yang cepat,” tambahnya.

Ia  juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya, untuk memastikan kesiapan menghadapi keadaan darurat.

“Dengan anggaran ini, kita harus bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kutai Timur, terutama dalam situasi-situasi yang tidak terduga,” tutupnya.

Dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel, diharapkan belanja tidak terduga dalam APBD 2025 dapat menjadi alat yang efektif untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana atau krisis lainnya. (adv/sk05)