Rumah warga Sepaso Selatan Yang Mulai Terendam |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Banjir yang melanda empat desa di Bengalon dalam tiga hari terakhir sudah mempengaruhi transportasi warga, keadaan terparah dialami warga Sepaso Selatan dimana sejumlah kendaraan bermotor warga terjebak, diantaranya sebuah mobil pick up.
Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati, Selasa (9/12) menerangkan paling sedikit ada 800 KK menjadi korban banjir meluapnya Sungai Bengalon. Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan upaya yang dilakukan pemerintah kecamatan meminta warga untuk mengamankan barang-barang berharga, menjauhi daerah berarus deras
serta menjaga jaringan listrik. “Yang tak kalah pentingnya, warga mengawasi anggota keluarganya terutama anak-anak yang suka bermain air selama banjir pasalnya Sungai Bengalon terdapat buaya muara yang kerap menerkam orang,” pesan Ernawati.
Bersama sejumlah aparat kecamatan serta desa, Selasa (9/12) Ernawati melakukan peninjauan, meski harus bercibaku dengan banjir ia sempat melaporkan keadaan situasi banjir ke Wabup Ardiansyah Sulaiman termasuk ke Camat Rudy Baswan, yang sedang mengikuti rapat di Sangatta.
Pengamatan Suara Kutim.com, kawasan yang terendam saat ini merupakan langganan banjir seperti Jalan 10 November. Meski jalan menembus Sepaso Induk sudah dicor semen, ternyata banjir tetap tinggi. “Dulu Jalan 10 November ini rendah kemudian ditinggikan dengan cara dibuat cor semen, eh dengan banjir sekarang sudah terendam juga sehingga warga harus memutar,” terang Arianto.
Sementara itu, Dinas PK Bengalon, sejak Senin (8/12) meliburkan aktifitas belajar dan mengajar di SD 001Sepaso Selatan. Menurut sejumlah warga, keadaan sekolah belum terendam namun jalan menuju sekolah sudah terendam sepinggang orang dewasa.
Seperti diwartakan, sejak Minggu (7/12) sejumlah rumah di Bengalon kebanjiran akibat meluapnya air Sungai Bengalon. Kawasan yang kebanjiran mencapai satu meter yakni RT 1,2 ,3 dan 4 Sepaso Selatan.(SK-05)