SANGATTA (10/1-2019)
Menanggapi keluhan warga masyarakat pemakai jasa travel, Bupati Kutim Ismunandar secara khusus minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar kecemasan pemakai jasa travel terutama dari Sangatta ke Bandara Aji Sultan Sulaiman, tidak terlambat gara-gara kendaraan terlambat berangkat karena mengantri lama untuk mendapatkan solar di SPBU.
Kepala Disperindag Kutim Edward Azran bersama Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Doni, Kamis (10/1) kepada Suara Kutim.com menerangkan dua SPBU yakni di Jalan APT Pranoto milik Haji Kinsu dan Sangatta Selatan milik Yapi, menjadi SPBU yang memberikan pelayanan khsusu kepada mobil travel anggota Asosiasi Travel Sangatta (ATS).
Perlakuan khusus ini, kata Edward dilakukan karena dalam beberapa bulan terakhir pasokan solar terbatas sementara permintaan meningkat terlebih Sangatta lintasan kendaran daerah lain. Disisi lain, banyak warga pemakai jasa travel mengeluh karena terlambat tiba di Bandara Balikpapan akibat kendaraan terlambat berangkat. “Biasanya kendaraan berangkat pukul 08.00 Wita dan 21.00 Wita, namun karena kendaraan travel tidak punya BBM akhirnya terlambat atau pelanggan dialihkan ke travel lain sepanjang masih ada sheat,” beber Edward.
Banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan ke Bupati Ismunandar, Dishub dan Disperindag Kutim, ujar Edward, dilakukan rapat yang melibatkan Satlantas Polres Kutim, Pertamina, ATS, Pengelola SPBU, Bappeda, Bagian Perekonomian dan BPS Kutim yang berkesimpulan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jasa travel, kendaraan travel yang akan berangkat ke Balikpapan diberi prioritas dalam pengisian BBM Solar. “Niatan ini disetujui semua SPBU, namun untuk pemerataan agar kendaraan lain juga terlayani maka hanya dua SPBU yang saja,” timpal Doni seraya menyebutkan dalam pelayanan pengisian ada pembatasan jumlah dan waktu.
Pengaturan mobil travel yang mendapat BBM ini tiada lain akibat tingginya permintaan masyarakat, dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini semakin meningkat di bulan puasa dan idul fitri nanti. “Kalau disikapi cepat, kasihan masyarakat karena tidak semua orang punya mobila atau mencarter mobil,” ungkap Doni.(SK11)