Tari Jepen |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kurikulum pendidikan sekolah di Kaltim akan diperkaya dengan muatan lokal. Salah satu muatan lokal yang akan mengisi kurikulum adalah tari khas Kutai yakni Tari Enggang dan Jepen. Masuknya dua tarian khas ini dalam buku muatan lokal yang disusun Dinas Pendidikan dan Budaya (Dkibud) Kutim.
Kepala Dinas Dikbud Kutim Iman Hidayat, menyebutkan buku dengan muatan lokal ini sedang sudah melalui proses penyusunan tinggal pencetakan dari pusat. “Dua tari khas Kutai ini akan masuk dalam mata pelajaran muatan lokal di sekolah, tujuannya agar siswa mengenal kesenian khas daerahnya aehingga kesenian ini tidak hilang dan dapat terus dipertahankan,” terang Iman Hidayat.
Dijelaskan, penyusunan materi untuk bahan ajar muatan lokal ini sebenarnya menjadi tanggungjawab di Dinas Pendidikan Provinsi. Namun, dengan inisiatif dari sejumlah tenaga pendidik dan dimotori Dikbud Kutim dijadikan materi pada kelompok B yaitu Penjaskes, Seni Budaya dan Prakarya kewirausahaan.
Iman mengakui untuk membuat sebuah buku perlu memperhatikan aspek lain seperti bahasa, estetika dan keterpaduan. “Kemendikbud sudah memberikan dukungan agar buku panduan muatan lokal ini bisa segera dicetak,” sebut Iman Hidayat.
Terhadap kemampuan Kutim membuat buku bermuatan lokal, Iman mengakui Iman mengatakan buku muatan lokal akan dijadikan panduan sekolah, tidak hanya di Kutim namun di Kaltim karena materinya telah mengakomodir budaya khas dari Kaltim. Selain itu, itu, ujar Iman, cara penyusunan buku muatan lokal ini oleh Kemendikbud dijadikan rujukan bagi seluruh provinsi di Indonesia dalam penyusunan buku panduan muatan lokal yang sesuai dengan Kurikulum 2013.(SK-02)