Jamaah haji Kutim sebelum berangkat ke Balikpapan |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Persiapan pelaksanaan wukuf di Arafah menjadi perhatian Kementrian Agama RI, bahkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Abdul Djamil, telah melakukan inspeksi ke Jeddah dan Madinah. Kemudian, Senin (22/9) malam meninjau dan mengevaluasi penyelenggaran ibadah haji jamaah Indonesia, termasuk persiapan puncak Haji di Arafah-Mudzdalifah-Mina (Armina).
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com dari Pusat Informasi Kemenag, Senin pagi hingga sore, Dirje PHU menggelar rapat evaluasi dan koordinasi di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Makkah. “Informasinya sekitar tujuh puluh persen penginapan di Makkah lebih dari dua kilometer dari Masjidil Haram sehingga diperlukan transportasi maksimal, ini terjadi karena perluasan Masjidil Haram sehingga banyak penginapan dibongkar,” sebut Abdul Djalil seperti dilansir Kemenag.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com dari sejumlah jamaah yang kini sudah berada di Makkah, diantaranya Sudirman Latief, disebutkan penginapan yang mereka tempati bagus bahkan setara dengan hotel berbintang. “Semua jamaah asal Kutim sudah melaksanakan umrah pertama, bahkan ada yang merencanakan nanti malam akan melakukan umrah lagi,” tulis Sudirman melalui BBMnya kepada Suara Kutim. com, petang tadi.
Jamaah haji asal Kutim bertolak ke Jeddah, Minggu (21/9) subuh dengan maskapai Garuda Indonesia. Setiba di Bandara King Abdul Azis, semua jamaah yang tergabung dalam Kloter 12 Balikpapan, langsung menuju Makkah untuk melaksanakan umrah pertama.
Direncanakan, Jumat (3/10) semua jamaah haji mulai menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf yang dijadwalkan Sabtu (4/10) setelah itu menuju Mina namun sebelumnya bertahan sejenak di Musdalifah. “Sekarang keadaan Makkah padat, namun saat shalat semua langsung hening,” ujar Sudirman yang berkerja pada BKD Kutim.(SK-03)