SUARAKUTIM.COM; SANGATTA—Tidak bisa dipungkiri, jika listrik menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Pasalnya, di era modern saat ini hampir semua aktivitas sehari-hari masyarawakat, tidak lepas dari pemanfaatan energi listrik. Namun rupanya tidak semua warga bisa menikmati fasilitas listrik yang disiapkan pemerintah, melalui PLN (Perusahaan Listrik Negara). Hal ini diketahui saat Ketua DPRD Kutim Joni, melakukan reses di Desa Tepian Indah Kecamatan Bengalon, belum lama ini. Warga Desa Tepian Indah meminta agar Ketua DPRD Kutim tersebut bernegosiasi dengan pihak PLN, agar warga bisa menikmati fasilitas listrik dengan melakukan pemasangan jaringan listrik di rumah mereka.

“Saya reses Sabtu (27/2) lalu di Desa Tepian Indah. Permintaan masyarakat di sana, hanya satu yang utama yakni agar dipasangkan listrik PLN. Sebab, jaringan di jalan utama sudah ada, tinggal di koneksikan ke Gang-gang mereka, agar masyarakat di sana juga dapat listrik PLN,” katanya.
Dikatakan, yang jadi keluhan mereka, karena mereka sudah mengajukan permohonan ke PLN, namun pihak PLN beralasan tidak bisa melakukan penyambungan ke gang tersebut karena tiangnya masih menggunakan kayu Ulin. Sedangkan jika ada tiang beton, saat itu pihak PLN akan menyambungkan jaringan listrik ke masyarakat di Tepian Indah. “Yang jadi kekecewaan mereka karena mengapa di lokasi lain bisa dipasang meskipun menggunakan tiang ulin, sementara di lokasi ini tidak. Jadi mereka ingin keadilan,” katanya.
Karena merupakan permintaan masyarakat, Joni mengaku ingin berkomunikasi dengan pimpinan PLN, di Bontang agar bisa menyambungkan listrik ke masyarakat di sana. Sebab, kabel standar PLN, sudah ada. Instalsi dalam rumah sudah ada dan tinggal melakukan pemasangan meteran listrik.
“Jadi saya ini didesak mereka, agar segera komunikasi dengan PLN, agar disambungkan listrik PLN, sambil menunggu tiang PLN,” katanya.
Ditambahkan, keinginan masyarakat untuk bisa menikmati listrik PLN, disebabkan selama ini masyarakat menggunakan listrik yang disediakan oleh dari Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) setempat. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk pembelian solar mesin listrik sangatlah mahal dan cukup membenani masyarakat.(Advetorial/Admin)