Beranda ekonomi Warga Desa Teluk Pandan Mendukung SUTT, Warga Mardinata Minta Dievaluasi Nilai Tali...

Warga Desa Teluk Pandan Mendukung SUTT, Warga Mardinata Minta Dievaluasi Nilai Tali Asih

0
Tower SUTT yang dirikan PLN di Teluk Pandan, melaluijaringan SUTT ini nantinya dialirkan tenaga listrik ke desa - desa yang sudah puluhan tahun belum terjangkau listrik PLN. Inset Camat Teluk Pandan, Amir.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (3/3-2017)
Masalah lahan warga masyarakat yang terkena pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Bontang – Sangatta di kawasan TNK terutama Teluk Pandan, sudah menemukan titik temu.
Camat Teluk Pandan, Amir kepada Suara Kutim.com belum lama ini menyebutkan ada 13 warganya sudah menyepakati tali asih yang bakal diberikan PLN yakni untuk lahan sebesar Rp 55.700 perpirkan sementara kelapa sawit yang baru tumbuh sebesar Rp200 ribu perhono, ukuran besar namun belum produksi Rp700 ribu sedangkan yang produksi Rp1,4 juta per pohon. “Pertemuan dilakukan belum lama ini, dihadiri berbagai pihak termasuk pemilik lahan dan kebun,” terang Amir.
Diakui, sejumlah warga mendukung pembangunan tower SUTT demi percepatan pembangunan terutama pemerataan dalam menikmati listrik. Namun, Amir mengakui masih ada warganya yang belum menerima yakni warga Desa Martadinata. “Mereka meminta dilakukan evaluasi ulang sementara 13 orang warga Teluk Pandan menerima, sehingga PLN segera memasang tower SUTT sambil menyelesaikan tali asih yang disepakati,” terangnya.
Ia menerangkan, pembangunan tower SUTT yang melintasi Kecamatan Teluk Pandan pemerataan listrik. Salah satu sasaran dari pemerataan listrik ini yakni Desa Sangkima Sangatta Selatan setelah itu berlanjut ke daerah yang belum terjangkau. “Program pemerataan listrik ini tiada lain agar semua daerah yang sudah puluhan tahun belum menikmati listrik bisa dijangkau PLN, karenanya harus ada jaringan khusus agar tenaga listrik yang disalurkan bisa menjangkau pelosok desa,” ungkap Amir.
Secara khusus kepada warganya, Amir berharap untuk mendukung keinginan pemerintah demi pemerataan pembangunan. Ia mengakui, kebutuhan listrik di Kutim terbilang tinggi bahkan Sangkima yang berada dalam ring Pertamina justru tidak menikmati listri secara penuh seperti warganya. “Inilah saatnya untuk berbuat bagi saudara kita yang selama ini membutuhkan listrik,pemerintah tidak diam tetap memperhatikan hak-hak warga sepanjang wajar dan tidak berdampak hukum dikemudian hari,” imbuhnya.(SK13)