Sejumlah warga di pedalaman Kutim, pulang dari berkebun |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Warga miskin di Kutim diyakini banyak berubah karena akibat terbukanya lapangan kerja di sektor perkebunan banyak yang naik kelas menjadi orang mampu. Dampak membaiknya ekonomi warga Kutim, berpengaruh terhadap pendistribusian beras untuk warga miskin (Raskin).
“Banyaknya perusahan yang beroperasi di Kutim jelas banyak lapangan kerja terbuka, sehingga meningkatkan penghasilan masyarakat, Jika ungkin dulunya miskin, sekarang otomatis meningkatkan taraf hidup mereka terutama yang sudah bekerja,” terang Kabag Ekonomi Setkab Kutim, Yusuf Samuel.
Agar pembagian Raskin tidak salah sasaran, Bagian Ekonomi merencanakan akan melakukan pendataan ulang warga miskin. Pendataan ulang, terangnya karena penerima raskin saat ini masih menggunakan data lama yang tidak pernah diperbaharui. “Kami sudah minta camat melakukan verifikasi ulang atau melakukan pengecekan langsung pada masyarakat siapa yang miskin melalui kepala desa dan RT,” harap Yusuf Samuel.
Ia menyebutkan, kategori miskin berdasarkan pemerintah pusat sudah sulit ditemukan di Kutim. Namun tidak mutlak bisa diterapkan. Menurutnya, katagori miskin di Kutim yang belum punya pekerjaan.
Dalam kacamatanya, petani yang terlihat miskin belum tentu miskin. “Sebenarnya penerima beras raskin banyak yang tidak mau terima terutama merak yang bekerja sebagai petani karena kualitasnya, selain itu banyak salah sasaran, karena yang diberikan adalah yang sudah mampu karena itu perlu verifikasi ulang,” beber Yusuf Samuel.(SK-02)