Beranda KABAR KALTIM Agusriansyah Desak Strategi Khusus Bagi Talenta Muda Kaltim

Agusriansyah Desak Strategi Khusus Bagi Talenta Muda Kaltim

0
Agusriansyah Ridwan, Anggota komisi IV DPRD Kaltim saat diwawancarai di Gedung E DPRD Kaltim, Kamis (12/6/2025)
Agusriansyah Ridwan, Anggota komisi IV DPRD Kaltim saat diwawancarai di Gedung E DPRD Kaltim, Kamis (12/6/2025)

Loading

Samarinda – Agusriansyah Ridwan, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menyoroti pentingnya langkah sistematis dan pendanaan untuk memastikan keterlibatan nyata generasi muda dalam pembangunan.

Pernyataan ini ia sampaikan seusai menerima rombongan kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) Kaltim, sebuah program yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, di Gedung E Sekretariat DPRD Kaltim pada Kamis (12/6/2025). Dalam pertemuan itu, Agusriansyah menekankan bahwa pemuda Benua Etam harus mendapat perlindungan melalui kebijakan dan pembiayaan yang konkret.

“Kita ingin anak muda terjamin aktivitas dan inovasinya, baik lewat legislasi maupun peraturan. Mereka butuh perlindungan, bukan sekadar motivasi,” jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya komunitas-komunitas pemuda yang sudah terbentuk mendapat sokongan anggaran. Menurutnya, potensi mereka tidak akan berkembang optimal jika tidak ditunjang dengan pendanaan yang terarah.

“Kalau mereka ingin jadi petani modern atau bergerak di industri kreatif, itu perlu biaya. Pemerintah harus hadir di situ,” ujarnya.

Agusriansyah juga mengusulkan adanya basis data pemuda Kaltim yang terintegrasi dan mencakup komunitas serta potensi daerah masing-masing. Data ini, menurutnya, menjadi fondasi untuk merancang program yang sesuai dengan karakter wilayah.

“Dengan data, kita bisa membuat kebijakan yang relevan. Bukan asal program, tapi benar-benar menjawab kebutuhan tiap daerah,” tambahnya.

Ia pun menekankan pentingnya peran Dispora, KNPI, dan organisasi kepemudaan lain dalam menyusun strategi yang terukur dan sistematis agar pengembangan pemuda tidak bersifat insidental.

Agusriansyah mengingatkan bahwa Kalimantan Timur hanya memiliki waktu singkat menuju puncak bonus demografi pada 2030. Ia menyayangkan jika potensi ini tidak direspons secara serius.

“Kalau tidak disiapkan dari sekarang, kita hanya akan punya angka tanpa kualitas. Bonus demografi itu harus jadi energi, bukan beban,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, ia mengajak pemuda untuk belajar dari sejarah agar mampu membawa perubahan tanpa mengulang kegagalan masa lalu. “Sejarah itu guru. Kalau kita abaikan, kita akan mengulang salah langkah yang sama,” tutupnya. (ADV).