SANGATTA (21/5-2017)
Sejumlah warga yang belum mengetahui aksi solidaritas untuk NKRI ditunda, Sabtu (20/5) malam tetap menggelar aksinya di Taman Swarga Bara, namun belum lama mereka harus dibubarkan Polisi. Meski demikian, lilin yang dinyalakan dan diletakan di ruas jalan setapak Swarga Bara dibiarkan menyala hingga padam sendiri.
Sayangnya lilin yang ditempatkan di tepi ruas untuk pejalan itu, dikeluhkan sejumlah warga yang sedang menikmati taman Swarga Bara. “Sayangnya, bekas lilin yang dibakar dibiarkan sehingga membuat taman jadi kotor,” kata Rahman.
Hal senada dikemukan sejumlah pengunjung Swarga Bara lainnya bahkan mereka menyarankan agar aksi pembakaran lilin tidak membuat kotor taman. Bukan kita menolak, kata Siti – warga Sangatta Utara, tetapi jika dibersihkan akan lebih berkesan bukan membuat kesan taman jadi kotor.
Seperti diwartakan, Aksi Solidaritas (Aksos) Untuk Kebangsaan NKRI yang digagas sejumlah warga Sangatta, ditunda. Bastian Remmy sebagai Korlap, menerangkan acara yang akan digelar Sabtu (20/5) malam itu semula berlokasi di Swarga Bara Sangatta Baru, kemudian dipindah ke Taman Polder Sangatta.
Karena belum ada ijin, aksi yang akan melibatkan 1.000 orang ini ditunda namun direncanakan akan dilakukan rapat kembali dengan mengajak Ormas Lintas Agama untuk mengadakan aksi solidaritas tersebut yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2017 mendatang untuk tempat dan waktu pelaksanaan akan dibahas antar Ormas di Kutim,” terang Bastian seraya menerangkan rapat akan dibahas di Sekretariat Bubuhan Banjar Kutai Timur (KBBKT), Senin besok.
Aksi solidaritas yang digelar berkaitan peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan tujuan menumbuhkan semangat nasionalisme. “Kami mendapat aparahan dari Polres Kutim agar waktu penyelengaraan tidak malam hari oleh sebab itu rencana aksi tersebut ditunda,” beber Bastian.
Aksi solidaritas untuk kebangasaan NKRI diprakarsai Bastian dan kawan-kawan ini ditandai pernyataan sikap, digelar doa lintas agama kemudian ditutup dengan penyalaan lilin persatuan dan kesatuan bangsa sambil menyanyikan lagu Indonesia Pusaka atau Indonesia Tanah Air Beta.
Selain itu, menyanyikan lagu-lagu nasional, ikrar bersama untuk NKRI mempertahankan Ideologi Pancasila, selain itu adanya pernyataan dukungan kepada pemerintah untuk memberantas korupsi, radikalisme serta penegakan hukum.(SK14)