SANGATTA,Suara Kutim.com (21/9)
Jamaah Haji asal Kutai Timur (Kutim) Selasa (22/9) pukul 11.00 waktu Arab Saudi atau pukul 16.00 Wita diberangkatkan dari pemondokannya di Makkah menuju Arafah. Pemberangkatan jamaah Kloter 7 Balikpapan ini sesuai penganturan yang yang dilakukan pengurus Maktab 31 yang akan memberangkatkan jamaah haji ke Arafah dalam tiga kelompok yakni pagi, siang dan sore.
Samsuri Bakri – TPHD Kutim melalui pesan singkat kepada Suara Kutim.com, Senin (21/9) sore menerangkan pemberangkatan ke Arafah dibagi dalam tiga kelompok karena kawasan Arafah umumnya menjelang wukuf sudah padat sehingga kendaraan seperti bus tidak bisa bergerak cepat meski jarak Makkah – Arafah yang hanya 21 Km.
Disebutkan, pengaturan serupa juga dilakukan dari Mina ke Makkah, namun pengelola Maktab tidak melarang jika ada jamaah yang ingin jalan kaki menuju Makkah termasuk melaksanakan shalat idul fitri di Masjidil Haram. “Pimpinan Kloter tidak melarang jamaah yang ingin melaksanakan shalat idul adha di Masjidil Haram pada 10 Dzulhijah, namun tidak disediakan kendaraan bermotor sepanjang memberitahu ketua regu dan dan rombongan,” terang Samsuri seraya menyebutkan jamaah diingatkan membawa bekal seperlunya.
Disinggung apakah ada rencana jamaah Kutim untuk melaksanakan shalat Idul Adha di Masjidil Haram, ia mengakui ada beberapa jamaah berencana termasuk melakukan napak tilas Nabi Muhammad SAW dari Arafah, Muzdalifah higga Mina termasuk melontar jumrah kemudian melakukan shalat idul adha di Makkah.
Keterangan yang didapat Samsuri dan jamaah lainnya, berjalan kaki dari Arafah ke Mina serta bermalam sebentar di Muzdalifah lebih cepat ketimbang naik kendaraan karena padatnya manusia. “Insya Allah, jika memang memungkinkan beberapa jamaah akan melaukan jalan kaki tetapi kami akan melihat kondisi tenaga apakah memungkinkan atau tidak,” kata Samsuri.
Sekedar diketahui, jarak antara Arafah dengan Mina tempat jamaah melontar tiga jumrah hanya 15 kilometer, semtara antara Arafah dengan Muzdalifah yakni 9 kilometer. Karena jarak yang dekat dan bus pengangkut jamaah haji seluruh dunia yang dikerahkan lebih 15 ribu unit, bisa dibayangkan kemacetan yang terjadi.
Sementara dengan jalan kaki terutama di malam hari yang cukup mendukung, waktu yang dibutuhkan paling lambat empat jam. Jika jamaah meninggalkan padang Arafah pukul 20.00 dapat dipastikan pada pukul 00.00 sudah berada di Mina. Sedanhkan dengan kendaraan bus, kemungkinan besar baru tiba di Mina, menjelang subuh.(SK-04/SK-12)