SANGATTA,Suara Kutim.com (13/7)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kutai Timur (Kutim) berencana kembali melanjutkan program Kabupaten Layak Anak (KLA) setelah sempat dicanangkan pada tahun 2013 silam namun tidak bisa dilanjutkan.
Kepala BP2KB Kutim Aisyah HD menyebutkan BP2KB kembali melanjutkan program KLA dengan menjadikan Sangatta Selatan sebagai Pilot Projeknya. Penunjukan Sangatta Selatan sebagai daerah pengembangan KLA karena dinilai wilayahnya startegis, refresentatif serta mendapat dukungan penuh dari camat. “Selain itu, ada kemungkinan eksploitasi anak atau pekerja anak,” terang Aisyah.
Diakui Aisyah, minimnya anggaran menjadi penyebab utama tidak bisanya dilakukannya program KLA terlebih dalam penerapan memerlukan banyak persiapan dan pembangunan yang harus dilakukan seperti penyiapan tanam bermain khusus anak.
Meski minim anggaran, Aisyah mengaku optimis program KLA dapat berjalan dan bisa selesai akhir tahun depan. “Terpenting saat ini diindentifikasi masalahnya serta peluang dukungan pihak lain,” sebut mantan Kadis Perindagkop ini.
Kabupaten atau Kota Layak Anak diungkapkan Aisyah suatu sistem pembangunan Kabupaten/Kota yang mengintergrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak. “Kita kerap menemukan anak usia SD sudah dikerahkan menjadi sumber penghidupan seperti mengemis atau bekerja tidak pada tempatnya,” sebut Aisyah yang mengaku kerap menemukan anak-anak mengemis di jalan antara Sangatta – Bontang.(SK-03/SK-10)