SANGATTA (14/3-2017)
Kontraktor Pemkab Kutim yang telah mengerjakan proyek tahun 2016 lalu namun belum dibayar haknya karena APBd defisit, dalam waktu tidak lama lagi bakal tersenyum karena pemkab akan membayar akhir bulan Maret nanti.
Bupati Ismunandar kepada awak media menyebutkan pembayaran utang pemkab kepada kontraktor dilakukan paling lambat akhir bulan Maret ini. Namun ia menanbahkan, hutang pemkab terlebih dahulu direkap dan dibuatkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim. “Ini sesuai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” terang Ismunandar.
Dijelaskan Ismu, pembayaran hutang proyek dilakukan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim. Namun, tahap awal hutang pemkab yang dibayarkan diarahkan terhadap proyek yang PL (Penunjukan Langsung) karena jumlahnya cukup banyak.
Setelahg tahap awal selesai, ujar Ismu, pemkab akan membayar proyek nilai kontraknya besar atau yang melalui mekanisme lelang. Akan tetapi, Ismu belum bisa memastikan berapa total hutang yang akan terbayarkan pada tahap pertama. “Datanya masih menunggu hasil evaluasi dan rekapitulasi Bagian Pembangunan Setkab Kutim dan BPKAD Kutim. Selain itu, proses pembayaran juga dipastikan akan mengikuti progres kemampuan keuangan daerah,” beber Ismu.
Sementara itu sejumlah sumber Suara Kutim.com menyebutkan ada beberapa paket proyek di Kutim yang seharusnya dikerjakan pada tahun 2016 lalu namun baru dikerjakan kontraktor pada awal tahun 2017, namun paket proyek tersebut masuk dalam data pembayaran hutan pemkab. “Jika wartawan mau lihat, sampai sekarang proyek itu terlihat nyata baru dikerjakan seperti pintu gerbang di Margo Santoso, Kabo serta serta di Km 3 Sangatta Selatan,” kata sumber tadi seraya menambahkan untuk tahun 2017 belum ada satu paket kegiatan dimulai kegiatannya.(SK2/SK3/SK11)
