SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menggencarkan upaya untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satu langkah terbarunya adalah melalui Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim pada Selasa, 17 Desember 2024, di Balai Pertemuan Umum (BPU), Desa Sangatta Utara.
Kampanye ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perangkat daerah terkait, perwakilan Koramil, Polsek, TPPS, tokoh masyarakat, serta keluarga yang memiliki balita dan ibu hamil, calon pengantin, dan remaja. Acara ini juga melibatkan Tim Pendamping Gizi dan Tim BLUD Puskesmas yang memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan kegiatan.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pencegahan stunting sebelum masalah ini berkembang lebih jauh. Kampanye ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga diiringi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), berupa telur, sebagai langkah awal dalam penanganan gizi buruk.
“Ke depan, kampanye semacam ini akan menggunakan teknologi lebih banyak, seperti siaran YouTube atau podcast, untuk menjangkau audiens yang lebih luas,” kata Junaidi.
Ia juga menambahkan dalam kegiatan ini, salah satu fokus utama adalah melakukan verifikasi data keluarga berisiko stunting. Di Kecamatan Sangatta Utara, tercatat ada sekitar 3.870 orang yang berisiko mengalami stunting.
Junaidi menekankan pemberian PMT saja tidak cukup untuk mengatasi stunting. Data yang valid sangat penting untuk menentukan penyebab utama dari masalah ini.
“Masalah stunting tidak selalu hanya disebabkan oleh gizi buruk. Kadang-kadang, faktor sanitasi dan ketersediaan air bersih yang buruk juga dapat menjadi penyebabnya,” jelas Junaidi.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya berencana berkoordinasi dengan PDAM untuk memperbaiki akses air bersih serta Dinas Perkim untuk pembangunan rumah layak huni dan sanitasi yang lebih baik. Junaidi juga menyebutkan PMT di Kecamatan Sangatta Utara dilakukan sebanyak 1.192 piring, dan kegiatan serupa juga dilakukan di 9 kecamatan lain yang memiliki keluarga berisiko stunting tertinggi.
Setelah kampanye, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke keluarga berisiko stunting di Gang Rama, Desa Sangatta Utara. Bersama Tim kesehatan, Tim Pendamping Gizi dan Tim BLUD Puskesmas, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, melakukan penimbangan, pengukuran kepada anak berisiko stunting, serta pemberian langsung PMT. Upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kutim.(Red-SK/*)