Beranda ekonomi Bersama Ketua TP-PKK Kutim, DPPKB Kutim Kunjungi Keluarga Beresiko Stunting di Desa...

Bersama Ketua TP-PKK Kutim, DPPKB Kutim Kunjungi Keluarga Beresiko Stunting di Desa Sangatta Utara – Beri Edukasi dan Salurkan Bantuan

0

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) Achmad Junaidi B bersama Ketua TP-PKK Kutim, Siti Robiah, mengunjungi keluarga berisiko stunting di Jalan Majai, Desa Sangatta Utara, Rabu (18/12/2024). Kunjungan ini bertujuan memberikan edukasi langsung kepada keluarga terkait penanganan anak yang berisiko stunting.

Dalam kunjungan tersebut, Achmad Junaidi B menyampaikan salah satu fokus utama adalah memberikan pemahaman kepada keluarga berisiko stunting tentang apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan menangani stunting pada anak-anak.

Menurutnya, ada beberapa indikator yang menunjukkan seorang anak berisiko stunting, salah satunya adalah kondisi tempat tinggal yang tidak memiliki jamban tak layak serta air minum hingga yang tidak higienis. Selain itu, jarak kelahiran antar anak yang terlalu dekat juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

“Tujuan kami datang ke sini adalah untuk memberikan edukasi langsung. Salah satunya adalah pentingnya menjaga jarak kelahiran yang sehat dan memastikan kondisi sanitasi yang layak. Semua pihak yang hadir memberikan edukasi yang sangat penting, termasuk mengajak keluarga berisiko stunting untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana,” ungkap Achmad didampingi Ketua IBI, Sekcam Sangatta Utara, PLKB Sangatta Utara dan jajaran TP-PKK kecamatan.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kutim, Siti Robiah Ardiansyah, menambahkan pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini. Namun, apabila anak sudah terlanjur berisiko stunting, pemberian makanan tambahan menjadi salah satu langkah penting.

“Pemerintah sudah memberikan berbagai arahan untuk mencegah stunting, karena pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan. Kami di sini untuk meninjau langsung keluarga berisiko stunting dan mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya,” ujarnya.

Dalam salah satu kunjungan, pihaknya menemukan seorang anak yang berisiko stunting karena tidak suka makan nasi. Siti Robiah menjelaskan orang tua perlu mencari cara agar anak tetap mendapatkan gizi yang cukup, meski dengan makanan yang disukai anak.

“Selain memberikan makanan, pemenuhan gizi anak harus terus dipantau oleh orang tua. Gizi yang baik membentuk sel-sel otak dan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Siti Robiah menekankan pentingnya pola asuh yang benar dengan memperkenalkan konsep Makanan Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA). Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya infrastruktur dan sanitasi yang layak, serta ikut serta dalam program keluarga berencana.

Kunjungan lapangan ini menjadi salah satu upaya nyata Pemerintah Kutim dalam menanggulangi stunting dan mendorong keluarga untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka.(Red-SK/*)