SANGATTA (5/5-2017)
Bupati Kutai Timur (Kutim), Ismunandar ikut prihatin dengan maraknya kasus a susila dengan korban anak di bawah umur. Dalam pernyatannya kepada wartawan, ia mengungkapkan Pemkab selalu menekankan perlindungan terhadap keluarga di setiap kesempatan dengan masyarakat. “Saya selalu menekankan kepada masyarakat, jaga keluarga kita. Berikan anak – anak ruang pendidikan dan pergaulan yang positif,” tuturnya.
Ismu yang pernah berinisaitif mengurangi kriminalitas anak dengan mengusulkan pembuatan Peraturan Bupati (Perbup) mengenai jam malam bagi anak dibawah umur, namun dilarang karena berbenturan dengan UU HAM.
“Perbup jam malam untuk anak tujuannya selain meningkatkan kemampuan anak, juga memberi peluang anak bisa lebih akrab dengan keluarga namun Reperbup itu terbentur HAM. Padahal rencana itu salah satu upaya mengurangi tindakan kriminalitas terhadap dan oleh anak dibawah umur,” ungkapnya.
Ismu menambahkan, saat ini Pemkab hanya bisa menghimbau. Padahal, menurut Ismunandar, jika hanya menghimbau hanya akan ‘masuk telinga kiri, keluar telinga kanan’. Namun, mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan pada anak, kini digalakkan program Kampung Keluarga Berencana (KB). “Di program ini orang tua akan diajarkan berkomunikasi, ada pembelajarannya, masyarakat mengaku ingin sekali menjalankan program itu,” sebutnya.
Ditegaskan ismu, program KB tidak hanya mengenai pembatasan jumlah kelahiran anak, tetapi juga mengenai bagaimana menjadi keluarga dan rumah tangga yang sejahtera, rukun dan damai sehingga menghasilkan bibit anak yang berkualitas serta bermanfaat.
Ia berharap program Kampung KB menjadi mengganti batalnya Perbup Jam Malam Bagi Anak, sehingga bisa mengurangi tindakan kriminalitas anak. Selain itu, Pemkab akan melakukan pengawasan dan penindakan terhadap perederan miras serta maraknya porno aksi.(SK11)