Beranda ekonomi Jamaah Haji Diingatkan Jaga Kesehatan, Badai Pasir dan Hujan Kerap Melanda Makkah

Jamaah Haji Diingatkan Jaga Kesehatan, Badai Pasir dan Hujan Kerap Melanda Makkah

0
Jamaah Haji asal Kutim ketika bersiap-siap melaksanakan tawaf dan sai pertama setelah menempuh perjalanan dari Madinah.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (11/9)

Samsuri Basri - TPHD Kutim
Samsuri Basri – TPHD Kutim
Jamaah haji asal Kutim diingatkan tidak beraktifitas berlebihan di luar pemondokan atau hotel, pasalnya kondisi cuaca Kota Makkah yang panas dan kerap terjadi badai pasir bahkan hujan seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Samsuri Bakri – TPHD Kutim kepada Suara Kutim.com, Jumat (11/9) pukul 17.15 waktu Makkah atau 22.15 Wita menyebutkan jamaah diingatkan untuk tidak memasakan diri untuk melakukan shalat di Masjidil Haram terutama yang sedang terganggu kesehatannya. “Kami mengingatkan sebaiknya jamaah yang kurang sehat, untuk melaksanakan ibadah di pemondokan sambil mempersiapkan diri menjelang keberangkatan ke Arafah,” kata Samsuri.
Kepada jamaah yang berpergian, diingatkan selalu memakai masker dan membawa payung serta perbanyak minum. “Jarak pemondokan kami ternyata cukup jauh sekitar 2,8 Km,” terangnya melalui telepon internasional ketika dihubungi Suara Kutim.com.
Menyinggung keadaan jamaah diakui ada beberapa orang sakit namun tergolong ringan, penyebabnya kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Madinah ke Makkah kemudian berlanjut dengan tawaf dan sa’i. “Memang jika fisik kurang cukup menguras tenaga, terutama dengan keadaan Masjidil Haram saat ini dimana jamaah yang datang semakin banyak,” cerita pegawai Bagian Setkab Kutim.
Saat memberikan keterangan kepada Suara Kutim.com, Samsusri menyebutkan Makkah saat ini sedang diguyur hujan lebat termasuk Masjidil Haram. Meski demikian, antusias jemaah untuk melakukan btawaf dan sai tak berkurang.
Disebutkan bedanya tawaf saat hujan, dipelantaran seputar Ka’bah agak kosong karena banyak jamaah berdiam bagian lain untuk berlindung menanti waktu shalat margrib. Meski demikian, diceritakan keinginan jamaah mencium Hajar Aswad dan melaksanakan shalat depan pintu Ka’bah tidak berkurang sedikitpun. (SK-05/SK-11)