SANGATTA,Suara Kutim.com
Meski pemerintahan Jokowi resmi mengumumkan penurunan harga BBM seperti premium dan solar, pada Jumat (16/1) dan mulai berlaku Minggu (18/1) pukul 00.00 Wita, ternyata tidak mengurangi animo warga Sangatta untuk menunda pembelian BBM terutama premium.
Pengamatan Suara Kutim.com sejak Jumat sore sampai Sabtu petang, aktifitas penjualan BBM tidak mengalami penurunan, namun dari tiga SPBU yang ada hanya SPBU Jalan Yos Sudarso II dan Jalan Pendidikan yang masih melayani pembeli premium, sementara SPBU Jalan APT Pranoto, sejak Jumat sore sudah kehabisan stok. “Ngak tahu juga, kapan dikirimin,” kata seorang petugas ketika ditanya Suara Kutim.com soal belum adanya premium.
Berbeda di SPBU depan STC, kesibukan petugas meningkat menjelang sore pasalnya pembelian premium oleh pengendara sepeda motor justru meningkat sehingga terjadi antrian panjang, berbeda dengan kendaraan roda empat.
Pemadangan sama juga terjadi di SPBU Jalan Pendidikan, namun karena posisinya yang cukup jauh dari pusat kota kebanyakan pengendara membeli BBM di SPBU depan STC. Diturunkan harga BBM, di luar perkiraan pedagang eceran.
Jika selama ini mereka bisa meraup keuntungan dari naiknya harga BBM, namun dalam seharian pedagang mengaku tidak banyak BBM yang terjual. Bahkan, mereka mengaku pasrah jika Senin harga sudah turun. “Resikonya ya kami pakai sendiri, kalau menurunkan harus menggunakan BBM yang baru juga,” kata seorang pedagang BBM eceran.
Pemerintah sejak Jumat siang mengumumkan, harga BBM jenis premium turun dari Rp 7.600 perliter menjadi Rp 6.600. Sedangkan solar dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. (SK-08)