Beranda hukum LSM Penjara Pertanyakan Pelarangan Terhadap Wartawan di SD 007 Sangatta Utara

LSM Penjara Pertanyakan Pelarangan Terhadap Wartawan di SD 007 Sangatta Utara

0

Loading

SANGATTA (6/4-2017)
Pelarangan terhadap wartawan yang akan melihat langsung keadaan plafon ruang perpustakaan SD 007 Sangatta Utara yang ambruk oleh sejumlah oknum di SD 007 Sangatta Utara, disesalkan Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Indonesia Kutim, Supiansyah.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan pelarangan wartawan melakukan investigasi atau peliputan terhadap suatu masalah tidak ada yang bisa melarang terlebih terkait dengan APBD yang tiada lain uang rakyat. “Pers melakukan cross cek hal yang wajar terlebih informasi tentang ambruknya plafon SD 007 Sangatta Utara dilaporkan masyarakat, jika ada oknum di SD 007 Sangatta Utara melarang pers patut dipertanyakan ada apa,” ujar Supiansyah melalui telepon, Kamis (6/4).
Menurut Supiansyah, masyarakat wajib tahu kenapa plafon yang baru berusia 2 bulan sudah ambruk, terlebih dibangin melalui APBD Kutim. Upaya wartawan seharusnya tidak bisa dilarang, agar apa yang ditulis benar-benar nyata dan tidak bias. “Apa yang harus ditutupi,jika plafon itu ambruk dan mengenai murid atau guru apa masih mau ditutupi juga. Jangan-jangan ada sesuatu dibalik pelarangan itu,” ujar Supiansyah.
Seperti diwartakan, senjumlah wartawan yang mendapat informasi masyarakat ambruknya plafon ruang Perpustakaan SD 007 Sangatta Utara, berusaha melakukan cross cek ke SD yang terletak di Jalan APT Pranoto ini.
Namun sayang, upaya cross cek yang dilindungi UU Pers ini tidak bisa dilakukan karena dilarang sejumlah oknum yang diduga guru. Meski demikian, Kadis Pendidikan Kutim Akhmadi Bahruddin ketika dikonfirmasi membenarkan plafon yang ambruk merupakan bagian dari gedung yang ia resmikan bulan Pebruari lalu.
Keterangan yang diperoleh Suara Kutim.com, proyek penambahan ruang pada SD 007 Sangatta Utara ini menghabiskan dana lebih Rp500 Juta. Menurut sumber media ini, selain pembangunan ruangan juga dilakukan pemasangan plafon namun sayang belum enam bulan sudah ambruk akibat air hujan yang menguyur Sangatta pada Senin malam lalu.(SK2/SK3/SK11)