Beranda kesehatan Mamak Anik : Meski Menguntungkan Sudah Tidak Jual Komix Lagi

Mamak Anik : Meski Menguntungkan Sudah Tidak Jual Komix Lagi

0
Mamak Anik - salah satu warga Miau Baru Yang Enggan Menjual Komix

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Maraknya penggunaan obat batuk merek Komix dikalangan muda di Kongbeng mendapat perhatian berbagai pihak, selain tokoh masyarakat, agama dan pemuda desa sejumlah pedagang juga ikut peduli.
Seorang pemilik warung di Desa Miau Baru, mengaku ia tidak akan menjual obat batuk kepada anak-anak.Bahkan, obat batuk yang dijadikan untuk mabuk itu, diakuinya tidak ada lagi di warungnya. “Dulu saya juga sempat kaget, anak-anak itu sekali beli sampai satu dos harganya cuman tiga puluh ribu, belakangan saya baru tahu obat itu dijadikan untuk teller. Jangankan menjual, menyediakan aja saya nggak mau lagi,” kata wanita yang mengaku bernama Mamak Anik.
Kepada Suara Kutim.com yang menyambanginya belum lama ini, wanita yang punya 2 toko mengaku prihatin dengan maraknya anak-anak di desanya menggunakan obat terlarang termasuk Komix dan lem kayu.
Meski Komix laris manis, namun Mamak Anik mengaku tidak tergiur untuk menjual lagi meski kerap ditawar sales atau pedagang keliling. Sebagai wanita, ia mengaku prihatin jika generasi muda Miau Baru, rusak akibat mengosumsi Komix berlebihan serta menghirup lem kayu. “Saya punya anak dan cucu, ngak mau anak saya ikut terkena pengaruh pergaulan salah itu. Kalau jadi masalah, keluarga juga akan ikut repot,” ungkapnya.
Seperti diwartakan, ketika sejumlah wartawan melakukan kunjungan ke Lapter Miau Baru, pekan lalu menemukan puluhan bungkus Komix dan plastik berisikan lem kayu merek Rajawali. Diduga, Lapter perintis yang lagi tidak aktif diduga menjadi arena pesta Komix dan ngelem oleh sejumlah anak-anak. (SK-05)