Beranda hukum Noorbaiti : Bangga Jadi WNI

Noorbaiti : Bangga Jadi WNI

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Warga Negara Indonesia dimanapun berada harus tetap bangga dengan negara dan bangsa, pasalnya Indonesia dibentuk bukan karena hadiah tetapi merupakan perjuangan seluruh rakyat Indonesia, karenanya jika ada negara asing yang mengutak-atik harkat dan martabat bangsa sontak seluruh anak bangsa bergerak.
Buah kebersamaan dan kerikatan antarsuku,agama, adat istiadat serta bahasa yang terikat dalam “kristal” Bhineka Tunggal Ika, ujar Noorbaiti Isran merupakan kebanggaan bangsa Indonesia yang dikagumi berbagai dunia.
Saat berjumpa dengan sejumlah warga Sangatta Utara di BPU, Sabtu (20/12) istri Bupati Isran Noor ini menyebutkan kemajemukan yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan kekuatan, sekaligus menjadi tantangan.
Diakuinya, tantang yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini bagaimana lebih meningkatkan kebersamaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan guna menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Sejak NKRI berdiri, kebhinekaan merupakan kekayaan Indonesia yang harus diakui, diterima dan dihormati. Kemajemukan merupakan anugerah yang harus dipertahankan, dipelihara dan dikembangkan,” kata Noorbaiti.
Pendapat itu dikemukakan Noorbaiti saat menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Ia berharap, melalui peserta sosialisasi pemahaman akan kehidupan berbangsa semakin kokoh.
Harapan senada dilontarkan Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Kesbangpol Kutim Syafranuddin yang hadir mewakili Pemkab. Menurut Syafranuddin, dewasa ini terjadi pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat. “Budaya gotong royong yang merupakan karya adiluhung dari bangsa Indonesia telah tergrus akibat modernisasi, masyarakat sudah tidak mengutamakan lagi kebersamaan baik dalam suka maupun duka. Kondisi ini bila tidak ditanamkan kembali, lambat laun Indonesia akan terpecah belah penyebabnya tidak ada lagi anak bangsa yang mau peduli dengan nasib bangsa,” ujar Syafranuddin seraya menggambarkan kondisi sekarang dimana mudahnya anak bangsa berbuat anarkis tanpa harus melihat asal muasal masalahnya.
Sosialisasi yang dihadiri Kapolsek Sangatta, Perwakilan PM, Ketua RT, tokoh masyarakat dan guru itu menampilkan Sudirman Latif, sebagai nara sumber. Peraih gelar doktor pada Unmer Malang ini, menyebutkan keberagamaan suku bangsa dan agama di Indonesia merupakan anugrah Allah SWT yang harus disyukuri dan diikat dalam bingkai kristal Bhineka Tunggal Ika. “Ketika Timor-Timur lepas dari NKRI, bangsa Indonesia tidak merasa pedih lama namun jika ada yang mengusik salah bagian NKRI sekarang ini maka seluruh anak bangsa akan bangkit dan membela mati-matian, penyebabnya kemerdekaan yang dirasakan sekarang buah dari kebersamaan perasaan dan penderitaan serta perjuangan yang sama,” ungkap Sudirman yang kini bertugas di BKD Kutim.
Ketua Panitia Pelaksana MM Budiman Mahlan, menyebutkan sosialisasi 4 Pilar Berkebangsaan diselenggarakan Noorbaiti Isran untuk mengisi massa reses sebagai anggota DPR dan MPR-RI. (SK-05)