Perbaikan jaringan pipa oleh PDAM T2UB |
SANGATTA,Suara Kutim.com
PDAM Tirta Tuah Untung Benua (T2UB) menaruh harapan Pemkab kembali menggelontorkan subsidi agar produksi air bersih lancar dan aman. Direktur PDAM Kutim Adji Minirni Mawarni mengakui, komitmen Pemkab itu dibuktikan dengan pemberian subsidi bagi pengadaan solar dalam tahun ini. Semester pertama, ujar Minirni, Pemkab telah menyalurkan Rp7,5 miliar untuk subsidi bahan bakar sedangkan pada semester ke II diharapkan kembali mendapar subsidi Rp7,5 M.
Diakui, karena subsidi yang lanca, PDAM dalam tahun ini berhasil memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dimanan tidak ada penjadwalan seperti tahun-tahun sebelumnya disisi lain jumlah pelanggan bertambah.
Diakui, subsidi ini untuk menomboki biaya operasional PDAM terutama pengadaan solar yang terus naik, bahkan PDAM harus membeli solar non subsidi. “Awalnya memang diminta tiga belas miliar, tapi hanya diberikan tujuh setengah miliar dengan janji akan diberikan lagi dalam Anggaran Belanja Perubahan (ABP) atau sesuai kebutuhan,” beber wanita yang biasa disapa Mawar ini.
Mawar menambahkan, permintaan subsidi didasarkan pada perhitungan antara pendapatan dan belanja biaya operasional PDAM. “Memang ada kenaikan tariff air PDAM, karena ada pelanggan baru menyebabkan produksi air naik yang berdampak langsung dengan biaya produksi,” bebernya.
Lebih jauh, ia mengakui, jajaran PDAM pada tahun 2009 berharap dengan kenaikan tarif mampu mandiri dari segi pembiayaan. Namun, akibat tarif kenaikan diberlakukan 20143 menyebabkan ada keterlambatan pemberlakukan sehingga tetap tidak mampu menutupi biaya operasional.
Kepada wartawan, diakui biaya yang paling banyak menyedot dana adalah pembelian BBM terutama solar yang mencapai 60 ton per bulan. Mawar mengakui, dengan harga indsutri yang mencapai Rp12 ribu tentu alokasi pembeliaan BBM cukup besar.(SK-02)