Beranda hukum Pelajar SD Mencuri Setelah Ngomix

Pelajar SD Mencuri Setelah Ngomix

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Kenakalan remaja di Sangatta sudah memprihatinkan, selain terlibat penyalahgunaan obat terlarang juga pencurian. Belum lama ini, seorang pelajar SD sebut saja Ri (12) tertangkap basah ketika sedang melakukan aksi pencurian di Sangatta Selatan.
Kapolres AKBP Edgar Diponegoro didampingi Kasat AKP Reskrim Danang Setyo Pambudi dan Kanit PPA Iptu Rina Dwi K, menerangkan Ri yang masih duduk dibangku kelas V SD itu diduga melakukan pencurian karena pengaruh obat koplo. “Ketika diperiksa tersangka masih pengaruh obat batuk merek Komix,” kata Danang.
Aksi pencurian yang dilakukan Ri terjadi Sabtu (10/1) lalu, saat itu korban sebut saja Na, warga Singa Geweh sedang nonton televisi. Namun, tiba-tiba mendengat tangisan cucunya. Saat menenangkan sang cucu, Na melihat sosok orang asing yang sedang asyik membongkar laci almari yang berisikan uang Rp900 ribu. “Saya teriak maling, karena kaget pencuri itu kaget dan berusaha lari namun keburu ditangkap meski ada dua temannya yang berusaha menolong dari bawah,” ungkap Na ke penyidik.
Meski mendapat bantuan, ternyata Ri tak bisa melepaskan diri dari cengkraman Na. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, bocah yang masih flay itu akhirnya diamankan di Polres Kutim. “Ngomongnya ngawur, ia mengakui baru menikmati obat batuk jenis Komix dalam jumlah banyak sehingga flay,” ungkap Danang.
Kasus pencurian dilakukan Ri diakui tidak dilanjutkan karena korban sudah memaafkan, namun pihak kepolisian telah memanggil orang tua tersangka agar melakukan pembinaan serta perhatian kepada Ri. “Kami juga minta orang tua tersangka serius melakukan pengawasan, Ri berani mencuri karena pengaruh obat terlarang jika dibiarkan akan menjadi lebih berani lagi,” ujar Danang.
Kapolres Edgar Diponegoro ditemui terpisah mengaku prihatin dengan marakanya kasus yang melibatkan anak-anak. Ia mengimbau orang tua dan masyarakat lebih waspada dengan pola pergaulan anak-anak. “Orang tua harus peka dan teliti, jika perlu anak-anaknya diawasi ketat jika tidak bisa bablas karena bisa melakukan hal-hal yang merugikan dan merepotkan orang tua juga,” pesannya seraya berharap kepedulian masyarakat.(SK-02)