
SANGATTA,Suara Kutim.com (30/8)
Pemerintah Kutai Timur (Kutim) terus berupaya melakukan pemenuhan listrik untuk masyarakat, segala upaya memenuhi kebutuhan listrik masyarakat diupayakan dengan berbagai cara dan memanfaatkan sumber energy termasuk energi terbarukan.
Upaya menambahan jaringan listrik melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan menggandeng pihak swasta seperti perusahaan sawit dan tambang yang ada di Kutim untuk membagi kelebihan daya listrik yang ada di perusahaan mereka kepada masyarakat sekitar, hingga pemanfaatan listrik tenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal.
Plt Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kutai Timur, Aji Wijaya Effendi menyebutkan target Pemkab Kutim dalam pemenuhan listrik masyarakat Kutai Timur pada tahun 2018 sebesar 90 persen, kini sudah 72 persen walaupun dari berbagai sumber daya listrik dan sebagian ada yang belum 24 jam teraliri listrik.
Disebutkan, pada tahun 2018 mendatang PLN akan menambah daya sebesar 30 mega watt melalui Sektor Mahakam. Namun daya ini hanya untuk wilayah Sangatta dan tidak mencakup kecamatan lainnya. “Pemkab Kutim berupaya memenuhi kebutuhan listrik khususnya bagi masyarakat yang ada di wilayah pesisir dan pedalam dengan menggunakan listrik tenaga surya komunal. Upaya ini dilakukan karena permasalahan akses yang terlalu jauh dan sulit terjangkau jaringan PLN seperti Sandaran, yang saat ini tengah dilakukan studi kelayakan PLTS Komunal untuk 4 desa, yang akan dibangun Pemprov Kaltim,” beber mantan ajudan Bupati Awang Faroek Ishak ini.
Terhadap kenbutuhan listrik di Telen dan Busang, diakuinya dalam tahap perencanaan, sementara untuk Muara Wahau disebutkan hanya dua desa yang belum teraliri listrik yakni desa Long Wehea dan Jak Luwai.(SK3)