Beranda kutim adv pemkab Plt Camat Bengalon, Ahmad Rasyidi Akui Takjub dan Kaget Program Penanganan Stunting...

Plt Camat Bengalon, Ahmad Rasyidi Akui Takjub dan Kaget Program Penanganan Stunting Pemprov NTB

0

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pelaksana tugas (Plt) Camat Bangalon Ahmad Rasyidi mengaku takjub dan kaget terhadap pola program penanganan penurunan angka stunting yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) NTB. Hal ini disampaikan lelaki yang akrab disapa Adhie Tanjung ini saat ditemui disela kegiatan studi tiru dan orientasi lapangan yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/11/2024).

“Jujur saja, setelah saya mengikuti kegiatan studi tiru yang dilaksanakan DPPKB Kutim ke Lombok ini, saya cukup takjub dan kaget karena ternyata penangan stunting di Lombok ini bisa kita jadikan contoh yang cukup menarik, sebab mereka ini mampu menurunkan angka stunting cukup cepat hanya dalam waktu satu hingga dua tahun,” ujar Ardhie.

Lanjut Ardhie, apa yang dilakukan oleh pemerintah NTB ini tentu bisa dijadikan contoh atau “Role Model” dalam upaya penurunan angka stunting bagi pemerintah Kutai Timur dan khususnya Kecamatan Bengalon.

“Tentu hasil yang kita dapatkan di sini bisa dijadikan contoh, karena saya menganggap di Kecamatan Bengalon dan Kutai Timur secara umum, kita ini terkadang melaksanakan suatu program hanya sekedar menggugurkan kewajiban tetapi tidak tepat sasaran. Karenanya pengetahuan yang didapatkan di sini menjadi pejaran buat kita semua di Kutai Timur klo memang kita ingin menangani sebuah masalah, klo dilakukan dengan fokus dan serius, In syaa Allah kita juga bisa menyelesaikannya, meski secara bertahap,” sebutnya.

Sejak menjabat sebagai Plt Camat Bengalon di bulan Juli 2024 hingga saat ini memang diakuinya belum mengetahui pasti terkait jumlah dan angka pasti kasus stunting maupun keluarga rawan stunting di Bengalon. Namun dari laporan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Kecamatan Bengalon, memang ada kasus tersebut.

“Nanti akan coba kami “Follow Up kembali terkait laporan dari KPM Bengalon, karena memang ada namun sepertinya tidak banyak kasusnya. Namun tentu secara serius akan kami tindaklanjuti laporan yang ada, sehingga mampu menurunkan angka kasus stunting dan keluarga rawan stunting khususnya di Kecamatan Bengalon dan Kabupaten Kutai Timur pada umumnya,” ucap Ardhie.(Red-SK/Adv)