SANGATTA,Suara Kutim.com (4/7)
Pemangkasan anggaran semua SKPD Pemkab Kutim diyakini Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kutim Erlyan Noor tidak mempengaruhi Program Pembangunan Rumah Layak Huni (PRLH) 2016.
Disebutkan, pada tahun 2016 Pemkab Kutim berencana membangun 160 unit RLH di Kecamatan Muara Ancalong 65 unit, Sandaran 52 unit dan Kecamatan Teluk Pandan 35 unit. Serta Sangata Selatan 8 unit dengan alokasi biaya Rp 60 juta perunit. “Dana yang dialokasikan mencapai Rp 11 miliar,” terang Erlyan Noor.
Kepada wartawan belum lama ini, Erlyan menerangkan ia belum mendapatkan informasi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) jika PRLH salah satu program yang terkena pemangkasan atau pengurangan anggaran. “Jika terjadi, kemungkinan akan banyak rumah yang tidak akan rampung pengerjaannya disebabkan program pembangunan rumah layak huni ini sudah berjalan serentak sejak awal tahun lalu, bahkan ada yang selesai,” sebut Erlyan.
Meski APBD Kutim disebut-sebut bakal defisit Rp600 M, Erlyan yakin PRLH yang bertujuan memberikan perbaikan rumah kepada keluarga miskin tidak terkena dampak defisit APBD. Menurut Erlyan, PRLH merupakan proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat pedesaan karenanya ia mengharapkan tidak terkena pemangkasan namun jika memang tetap mau tidak mau harus menuntaskan kewajiban terhadap pembangunan yang sudah selesai.(SK3)