SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024. Bertempat di Hotel Amaris Samarinda, Senin (18/11/2024), kegiatan ini dihadiri langsung Pjs Bupati Kutim Agus Hari Kesuma, Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kutim terkait, Camat dari 18 Kecamatan, perwakilan Bappeda Kaltim, akademisi, serta sejumlah instansi dan stakeholder terkait.
Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor menyebutkan jika tujuan dari Rakor ini untuk mengkolaborasikan kegiatan penanggulangan kemiskinan kepada semua pihak, terutama stakeholder terkait, mitra pembangunan dan seluruh perangkat daerah yang mengampu semua kegiatan tupoksi yang tujuannya untuk penanggulangan kemiskinan.
”Rakor ini bertujuan untuk mengkolaborasikan kegiatan penanggulangan kemiskinan kepada semua pihak, terutama stakeholder terkait, mitra pembangunan dan seluruh perangkat daerah yang mengampu semua kegiatan tupoksi yang tujuannya untuk penanggulangan kemiskinan,” ucap Novi.
Lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur mengalami penurunan yang signifikan, terutama kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,3 persen.
”Dalam beberapa periode tahun terahir ini kita sudah mengalami penurunan tingkat kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,3 persen. Ada beberapa kita yang sudah kita lakukan, terutama di perencanaan serta adanya keterlibatan semua pihak yang bekerjasama, sehingga terjadi penurunan angka kemiskinan tersebut,” sebutnya.
Jika dilihat dari tren data kemiskinan Kutim, penurunannya selama 2 tahun terakhir sudah dalam track yang diharapkan. Berdasarkan hasil penghitungan Satgas data P3KE, angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Kutai Timur sudah berada pada 0,3 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,42 persen poin dari periode Maret 2023.
”Sementara untuk tingkat kemiskinan Kabupaten Kutai Timur, berdasarkan data Susenas Maret 2024 menunjukkan bahwa angka kemiskinan Kutai Timur mencapai 8,81 persen, sementara target RPJMD Kabupaten Kutai Timur 2021-2026 adalah 9,6 persen-9.36 persen, artinya kita sudah melebihi target capaian kinerja yang diinginkan,” jelas Novi.
Ditambahkan Novi, ke depan pihaknya berharap penguatan kordinasi terkait penanggulangan kemiskinan ini bisa lebih intens. Sehingga Rakor penanggulangan kemiskinan ini rencananya akan dilaksanakan tiap tahun, dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan pemerintah Pusat.
”Kami berharap kolaborasi ini bisa semakin intens dan solid, terutama dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kutim. Tentunya Rakor penanggulangan kemiskinan ini rencananya akan dilaksanakan tiap tahun, dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan pemerintah Pusat,” pungkas Noviari.(Red-SK/Adv)