Beranda ekonomi Sawah Menguning, Isran Pingin Cepat- Cepat Memanen

Sawah Menguning, Isran Pingin Cepat- Cepat Memanen

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (31/3)
Kelompok Tani (Poktan) Pada Idi Teluk Pandan, Selasa (31/3) berhasil membuktikan lahan pertanian mereka potensial sehingga bisa memanen padi sawah seberat 6,7 ton gabah kering giling. Panen raya yang digelar dihamparan seluas 65 Ha itu, membuat Bupati Isran Noor selalu tersenyum bahkan ia tampak tidak sabran untuk memanen karenanya orang nomor satu di Pemkab Kutim ini tidak berlama-lama pidato.
Camat Teluk Pandan Syaifuddin menyebutkan panen raya yang digelar di lahan seluas 65 Ha merupakan kerja keras petani. “Lahan pertanian yang digarap ada 175 Ha namun yang mulai dipanen 65 Ha dengan produksi rata-rata 6,7 ton GKB sebelumnya hanya 6 ton,” terang Syaifuddin.
Syaifuddin optimis kecamatannya mampu memproduksi beras dalam jumlah banyak bahkan bisa setara dengan sentra pertanian lainnya jika sistem irigasi lebih disempurnakan, pembinaan serta kemudahan mendapatkan pupuk. ”Petani disini akan terus kita berikan pelatihan dan pengalaman-pengalaman baru yang tentunya agar dapat berkreasi lagi mengembangan sawah dan mengahasilkan padi yang berkualitas dan diterima oleh semua kalangan,” janji Syarifuddin.
Kepada petani yang dengan senang bisa melakukan panen bersama Bupati Isran Noor dan Wabup Ardiansyah Sulaiman, ia mengingatkan sawah merupakan modal besar untuk mengembangkan padi, dan tidak dialih fungsikan tanahnya menjadi perkebunan kelapa sawit.
Apalagi, ujar Syarifuddin sesuai instruksi presiden, Bulog wajib membeli gabah dari petani, sehingga petani punya harapan cerah terlebih-lebih jika harganya menguntungkan. “Kepada petani manfaatkan lahan yang ada sebaik mungkin dan tiba massanya akan membuat masyarakat tambah sejahtera. Mudahan saja keberadaan Bulog nanti akan menjadi penyemangat bagi semua petani,” imbuh Syarifuddin.
Bupati Isran Noor bersyukur melihat lahan sawah warga Teluk Pandan, bahkan Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia ini tak henti-henti melepas senyum melihat hamparan padi yang menguning. “Yang berkompeten bersawah maka teruskan jangan beralih ke yang lain. Karena menanam padi itu lebih utama dari yang lain. Bayangkan, kalau sudah tidak ada beras maka orang mau makan apa. Bisa saja tanam karet atau sawit juga, tetapi baik kiranya fokus terus mengembangkan padi dan panen raya seperti ini sangat luar biasa,” kata Isran.(SK-05)