SANGATTA,Suara Kutim.com (24/2)
Ismunandar menyatakan siap berhenti dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) apabila ia resmi diusung berlaga di Pilbup Kutim, akhir tahun nanti. Kepada wartawan, pria yang biasa disapa Ismu ini menegaskan tekadnya untuk “bertarung” merebut Kursi 1 Kutim karena permintaan masyarakat serta elit politik. “Saya maju karena permintaan masyarakat agar ada kesinambungan pembangunan Kutim tetap lanjut,saya tidak banyak berharap dari masyarakat maka itu saya siap maju,” kata Ismu menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (24/2).
Terhadap program selama menjalin komunikasi dengan partai, diakui terus dilakukan termasuk bersosialisasi ke masyarakat. Bahkan, ia menyebutkan warga yang datang secara terang-terangan mendukung dengan harapan dapat merubah Kutim ke arah yang lebih baik lagi.
Disinggung kewajiban seorang PNS berhenti jika ikut berlaga di Pilkada seperti diamanatkan UU ASN dan UU Pilkada, ia dengan tegas menyatakan siap berhenti dari PNS meski dengan jabatan sebagai Sekda, waktu pengabdiannya masih 7 tahun. “Ya siap lah berhenti walaupun masih ada tujuh tahun lagi masa jabatan saya harus dijalankan. Saya siap mundur, namun saya tidak memaksakan diri karenanya kini masih melakukan evaluasi dukungan masyarakat, melihat karakter masyarakat dan melihat elektabilitas. Kalau elektabilitas tidak ada dan tidak ada harapan masyarakat, tidak mungkin kita paksakan diri,” bebernya.
Ismunandar dapat dipastikan ikut berlaga di Pilbup Kutim karena DPC Kutim yang kini dipimpin istrinya, sudah menjagokan pria kelahiran Sangkulirang ini. Namun, dalam perolehan kursi di DPRD Kutim hanya 6 kursi otomatis PPP masih kurang. Sesuai UU Pilkada, paling tidak partai gabungan mempunyai 10 kursi karenanya banyak pihak menyebutkan PPP berkoalisi dengan partau lain seperti Nasdem yang punya 3 kursi serta PKB 1 kursi termasuk PKPI. “Koalisi masih kami pelajari, sekarang bagaimana menjaring calon yang memenuhi harapan partai,” kata Syafrizal – politikus Nasdem.(SK-02/SK-03)