Beranda ekonomi Tim Gabungan Sidak SPBU di Sangatta, Pastikan Kandungan BBM Aman Tanpa Oplosan...

Tim Gabungan Sidak SPBU di Sangatta, Pastikan Kandungan BBM Aman Tanpa Oplosan Air

0

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Polres Kutim, Satpol PP Kutim, Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim serta Bagian Ekonomi Setda Kutim, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) sekaligus pemeriksaan terhadap salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Sangatta, tepatnya SPBU yang berada depan Mal Sangatta Trade Center (STC), Jalan Yos Sudarso 2 Sangatta Utara.

Tepat pukul 15.00 Wita, tim gabungan yang sebelumnya telah berkumpul langsung mengeruduk target SPBU yang saat itu sedang beroperasi melayani masyarakat yang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor, roda dua (R2) dan roda empat (R4). Truk tangki pengangkut BBM jenis pertalite yang baru saja sampai dan ingin melakukan bongkar muat BBM pada tangki timbun SPBU, menjadi sasaran pertama pemeriksaan tim gabungan ini. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan melalui kran saluran bongkar truk tangki BBM, tetapi juga dari pintu muat BBM yang berada di atas truk tangki ini. Dengan menggunakan pipa pengukur BBM yang sebelumnya telah diolesi pasta air, yang kemudian dicelupkan ke dalam tangki BBM.

“Dari pengecekan secara langsung baik dari kran bongkar BBM dan juga pintu muat BBM yang ada di bagian atas tangki truk BBM ini, dengan menggunakan alat pengecekan dan disaksikan semua pihak, kita pastikan bersama bahwa BBM jenis pertalite yang baru saja tiba di SPBU ini, dipastikan tidak mengandung air, jadi murni BBM pertalite dan sesuai warnanya saat kita tuang di gelas ukur tadi,” ucap Pejabat Fungsional Madya Bidang Pengembangan Perdangangan Dalam Negeri (PPDB) Disperindag Kutim, Ahmad Doni Evriadi.

Tidak hanya berhenti di situ, pemeriksaan kembali dilakukan pada tangki timbun SPBU yang berisi BBM jenis pertalite, pertamax dan juga pertamax Turbo. Dengan pola yang sama menggunakan pipa pengukur kapasitas BBM yang sebelumnya juga telah dioleskan pasta air, pipa dicelupkan ke dalam tangki timbun hingga menyentuh ke bagian dasar tangki untuk mengetahui apakah di dalam tangki tersebut kandungan BBM telah tercampur air.

“Dari hasil pemeriksaan ketiga tangki timbun pada SPBU ini yang masing-masing isinya adalah BBM jenis pertalite, pertamax dan pertamax turbo, pada ketiganya tidak kita temukan kandungan air. Sebab jika ada kandungan air, maka pasta air yang sudah dioleskan pada pipa besi yang digunakan untuk mengecek BBM ini, otomatis akan berubah warna menjadi merah. Jadi kita bisa pastikan bahwa ketiga tangki timbun BBM pada SPBU ini tidak mengandung atau tercampur air,” jelas Doni.

Pengecekan terakhir dilakukan dengan menggunakan bejana ukur untuk mengetahui apakah takaran literan BBM yang dijual kepada masyarakat sesuai atau kah terjadi kecurangan. Pengecekan dilakukan dengan mengisi BBM baik jenis pertamax maupun pertalite ke bejana ukur melalui alat nozzle. Dari dari pengukuran bejana ukur dengan kapasitas 20 liter, diketahui pada fuel dispenser SPBU jenis pertalite, terdapat kekurangan 30 mili liter (ml) dari 20 liter BBM pertalite yang di isikan ke dalam bejana ukur. Sementara dari fuel dispenser SPBU jenis BBM pertamax, terdapat kekurangan 10 ml dari jumlah 20 liter yang di isikan ke dalam bejana ukur.

“Selisih atau kekurangan volume baik dari BBM jenis pertalite maupun pertamax, ini masih dalam hal wajar dan ditolerir. Karena maksimal selisih yang di toleransi adalah 100 ml. Sedangkan segel tera yang ada di dalam fuel dispenser BBM ini juga masih tersegel dengan baik. Jadi kami nyatakan aman,” ujar salah seorang petugas tera Disperindag Kutim.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kutim Nora Ramadani menyebutkan jika sidak dan pengecekan SPBU di wilayah Sangatta ini merupakan instruksi dari Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman dan juga melihat perkembangan situasi dan informasi di media massa dan sosial, terkait adanya dugaan pengoplosan BBM jenis pertalite maupun pertamax dengan air yang menyebabkan banyaknya kendaraan bermotor milik masyarakat, baik itu R2 maupun R4 mengalami mogok dan rusak.

“Melihat perkembangan situasi yang ada saat ini, baik dari media massa dan sosial, serta adanya instruksi dari Bupati, maka kami melakukan Sidak di SPBU ini. Bahkan sesuai permintaan dari Bapak Bupati, bahwa truk tangki pengangkut BBM yang datang dari Samarinda juga diminta untuk diperiksa kandungan muatannya. Hal ini semata-mata untuk menjaga hak-hak masyarakat sebagai konsumen dan menciptakan rasa aman serta nyaman di Kutim. Hari ini kita lakukan sidak secara rendom atau acak, dan pastinya pemeriksaan akan kita lakukan secara berkala,” pungkas Nora.(Red-SK)