SANGATTA,Suara Kutim.com
Lima atlit Indonesia yang sebagian besar tim KPC Memory Indonesia, di Kejuaraan World Memory Championship (WMC) di Haikou Hainan, China beberapa hari lalu berhasil mengharumkan Indonesia. Melalui Shafa dan M Dzakiendra berhail diraih satu medali emas pada disiplin mengingat wajah dan nama serta urutan kata .
Keduanya unggul, wakil tuan rumah yang digadang-gadang memenangkan WMC. Selain emas, Shafa juga berhasil meraih medali perak di nomor mengingat urutan angka acak yang diucapkan dan Dzakiendra menambah perolehan medali perunggu di nomor wajah dan nama.
Tim Indonesia yang dipimpin Grandmaster Memory Yudi Lesmana terdiri Qonita Fitriannisa Riyadie (16), Fakhri Shafly Erlangga (14), M. Dzakiendra (12), Shafa Annisa (10).
Kejuaraan yang diikuti 187 peserta dari 26 negara itu, dibuka Kepala Pemerintahan Daerah Hainan dan Co-Founder WMC, Prof Tony Buzan. “Kompetisi ini mempertandingkan 10 disiplin utama dalam pengukuran kecepatan dan kekuatan daya ingat, yang terbagi atas empat kategori, anak – anak (maksimum 12 tahun), remaja (13-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan senior ( usia 60 tahun lebhih,” terang Yudi Lesmana.
Selain nomor individual, WMC juga memberikan penghargaan International Master Memory (IMM) dan Grandmaster Memory (GMM) dengan persyaratan yang berat. Untuk gelar IMM, peserta harus mampu mengingat minimal 1000 digit angka acak dalam waktu 60 menit, 10 deck urutan kartu remi (520 kartu) yang dikocok dalam 60 menit, dan 1 deck kartu remi (52 kartu) yang dikocok dibawah dua menit. Sedang untuk GMM syarat tambahan adalah meraih total 5000 poin kejuaraan (dari 10.000 poin).
Pada kategori Junior, Fakhri dan Qonita berhasil memenuhi 2 dari 3 persyaratan utama IMM. Fakhri, kata Yudi, berhasil mengingat 1060 digit angka dalam 1 jam dan 1 deck urutan kartu remi yang telah dikocok dibawah 2 menit, namun ia baru berhasil mengingat 8 deck kartu remi (dari target 10 deck) yang dikocok dalam waktu 1 jam.
Kemudian Qonita, berhasil mengingat 12 deck urutan kartu remi (dari target minimal 10 deck) dalam 1 jam dan 1 deck urutan kartu remi yang telah dikocok di bawah 2 menit. Namun Qonita belum berhasil pada nomor angka dalam 1 jam yang ditargetkan 1000, dengan hasil 580 angka yang diingat.
Yudi Lesmana sendiri mencapai hasil terbaiknya dengan dua kali masuk dalam Top 10 overall dunia pada nomor mengingat sebanyak-banyaknya urutan kartu remi yang telah dikocok dalam waktu 60 menit, Yudi berhasil mengingat 18,5 deck (962 kartu) dan 210 urutan kata dalam waktu 15 menit, dimana kedua nomor ini menjadi rekor baru Indonesia yang dipecahkan atas namanya sendiri.
Keberhasilan tim Indonesia ini, mendongkrak posisi Indonesia menjadi peringkat ke-6 dunia dari total 26 negara peserta. Selain perolehan kejuaraan, Yudi Lesmana mendapatkan sertifikat akreditasi sebagai representatif WMSC di Indonesia dengan memimpin Indonesia Memory Sports Council (IMSC). Sertifikat bergensi itu diserahkan Prof Tony Buzan dan Raymond Keen OBE Rhasil.(SK-08)