SANGATTA, Suara Kutim.com
Warga Busang ternyata tidak kaget dengan harga BBM terutama premium dan solar yang melambung tinggi, juah di atas harga pasaran SPBU. Disaat sejumlah kota mengalami kelangkaan BBM jenis premium dan tingginya harga jual terutama pengecer, warga Busang mengaku sudah terbiasa membeli premium kepada pedagang dengan lebih Rp 10 ribu perliter. “Harga lebih sepuluh ribu itu sudah biasa bahkan lebih setahun yang lalu,” kata Camat Busang, Darius J Dian.
Kepada wartawan, Darius J Dian mengungkapkan saat ini harga premium mencapai Rp12 ribu. Harga terbilang tinggi bagi warga Sangatta ini, oelh warga Busang dianggap normal, karena stock tersedia, tetapi jika berkurang bisa dijual di atas Rp15 ribu. “Harga yang ada masih normal, karena BBM untuk Busang dikirim lewat Samarinda terkecuali kalau suplai tergganggu,” ungkap Darius.
Diakui, selama ini kebutuhan BBM baik premium maupun solar bagi warga Busang dipenuhi pengecer, karena belum ada SPBU ataupun Agen Premium dan Minyak Solar (APMS). Pasokan BBM untuk Busang, dijelaskan Darius dari AMPS di Muara Ancalong dan Muara Bengkal yang berjarak lebih 100 Km dari Busang.
Sebagai Camat yang telah lama bertugas di Busang, Darius mengaku telah mencoba meminta bantuan dari pemerintah atau swasta bisa mendirikan SPBU atau APMS namun belum ada investor yang berniat berinvestasi membuka APMS. “Kebutuhan masyarakat akan BBM cukup tingga karena selain digunakan untuk kendaraan bermotor, banyak juga yang meggunakannya untuk menghidupkan mesin genset karena di Busang banyak warga yang belum teraliri listrik PLN, karena itu selain menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) atau yang dikenal dengan solar cell, sebagian lagi menggunakan genset untuk kebutuhan sehari-harinya,” ungkap Darius. (SK-02)