Beranda ekonomi Yulius Ingin Kembangkan Ethanol di Telen

Yulius Ingin Kembangkan Ethanol di Telen

0

Loading

MESKIPUN  tak mengeyam pendidikan tinggi namun  Yulius Lubis (63), warga Desa Long Segar  Telen punya cita-cita menjadikan kecamatannya  sebagai Lumbung Etanol.  Cita-cita mulia itu, diwujudkan Yulius  bersama sepuluh kawannya  yang kelak menjadi teknisi  dan mampu memasok ethanol   dalam  5 tahun ke depan.
Yulius, mantan teknisi di Pulau Buru  itu  menyatakan  cita-citanya bukan tanpa alasan, karena  ia  telah membuktikan mampu membuat ethanol  dari lima bahan baku berbeda, dan telah teruji  serta mendapat pengakuan dari berbagai pihak  termasuk pemerintah. “Saya sudah  tiga kali mendapat juara ketiga Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten, dalam lomba  pertama saya  membuat etanol dari Ubi, Aren, Tebu, dan beberapa bahan baku lainnya,” kata Yulius.
Berdasarkan pengalaman selama ini, Yulius yakin kalau pemerintah membantu petani di Telen,  nantinya Telen menjadi lumbung ethanol Kutim bahkan Kaltim.
Tahap awal,  Yulius  meminta agar bahan pengolah pemurnian nilam pada  Dinas Perkebunan yang terbuat dari stainless   untuk dirubah jadi  alat pengolahan ethanol.  Alat ini diminta, karena  tidak digunakan setelah masa keemasan nilam berlalu.  “Selama ini saya mengolah etanol dari drum, tentu kurang higienis.  Kalau menggunakan stainles, pasti lebih baik hasilnya,” ungkapnya.
Bila harapan Yulius ini dikabulkan, ia menjadawalkan memulai  misi Kelompok Tani Segar Harum dan Kelompok Tani Bina Marga, untuk memproduksi Etanol. “Kalau berhasil, kami  berharap Dinas kesehatan mau jadi mitra kami. Sebab saat lomba TTG, Dinas kesehatan juga tahu hasil etanol buatan kami itu sangat bagus karena setara alkohol tujuh puluh lima persen, kalau mau lebih murni lagi  bisa lakukan, dengan penyulingan  dua kali,” kata Yulinus yang juga sebagai ketua kelompok tani.
Yulius pernah mengikuti  pelatihan pembuatan Ethanol dari Aren di Manado, mengaku  karena  keterampilan membuat etanol ia  pernah diperiksa polisi karena diduga membuat minuman keras . Namun apa yang dikerjakan juga diketahui aparat kecamatan, termasuk desa,  karena itu kecurigaan  negative pada dirinya itu berubah. 
Ia mengklaim, jika pemerintah mau gunakan hasil produksinya ia   siap karena telah menghasilkan 185 liter ethanol.  Bapak dari 4 anak ini, menyebutkan  ada 45 batang aren yang sudah produksi sekitar 900 liter aren tiap hari dan bisa hasilkan 185 liter ethanol.
Meskipun  belum mendapat bantuan  pengolahan sebagaimana diharapkan, Yulius yakin  akan masa depannya ermasuk akan bantuan dari pemerintah. Ia menegaskan,   pemerintah melalui Dinas Perkebunan telah membantu kelompok tani  mereka untuk menanam aren dilahan  seluas 51 hektare berikut     bibit sebanyak 10.728  pohon. “ Kalau pemerintah  dukung kami, kami akan  buktikan petani juga mampu membantu pemerintah. karena etanol ini, bukan hanya untuk keperluan medis, tapi juga bisa untuk campuran  bensin, agar kualitas bensin lebih baik,” kata Yulius dengan semangat.(SK-02)